Habis Galau Terbitlah Move On

Internet mengikis kemampuan berkonsentrasi dan merenung.

Sebagai pembelajar sepanjang hayat, saya punya keyakinan bahwa cara terbaik belajar, ya, dengan membaca, menulis, dan mengajar.

Semakin sering menggunakan web semakin besar perjuangannya untuk tetap fokus pada lembaran tulisan panjang.

Otak manusia berbeda dengan prosesor kumputer

Zaman digital itu zaman VUCA: Vitality (dinamis dan cepat berubah), Uncertainty (sulit diprediksi), Complexity (rumit penuh komplikasi), dan Ambiguity (membingungkan penuh paradoks).

Ada tiga pergeseran yang di-drive TIK. Pertama, perubahan dari eksklusif menjadi inklusif. Dinding penyekat sosial dirobohkan internet. Masyarakat makin inklusif dan transparan.

Keterpesonaan terhadap gadget mengancam daya kepemimpinan atas urusan-urusan dan daya konsentrasi yang berperan sentral dalam proses kreatif

Sebagai pembelajar sepanjang hayat, saya punya keyakinan bahwa cara terbaik belajar, ya, dengan membaca, menulis, dan mengajar.”

nobody (bukan siapa-siapa) menjadi somebody (terpandang)

klise, naif, dan bodoh